Entah di sudut mana engkau berdiri?
Saat mendengar harmoni kacau dalam bangunan melodi
yang aku rangkai lewat dawai dan jemariku yang buta
Seandainya bisa langsung aku perdengarkan di telingamu
sembari aku selami tajam sorot mata itu
Ingin sekali aku melakukannya malam ini
Kendati semua sudah tak berarti buatmu
Dinda, aku masih sayang kamu
oleh: dia yang mendrupadikan
Dawai untuk dinda
Label: Dawai untuk dinda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
siapapun penulisnya, puisi ini dalem banget. thanks for the words.
Posting Komentar